Thursday, July 7, 2011

Jarak terjauh bumi dengan matahari

Bumi akan berada pada jarak paling jauh dari Matahari, yakni 152.102.196 kilometer. Akibatnya, matahari akan tampak 3 persen lebih kecil dari biasanya. Namun, perbedaan ini tentu tidak tampak dengan mata telanjang. Posisi Bumi yang menjauhi matahari juga tidak memengaruhi cuaca Bumi.
"Perbedaannya mungkin tidak kentara, tetapi jelas dapat diukur," kata Mark Hammergen, astronom dari Adler Planetarium, Chicago, Amerika Serikat.
Jarak Bumi terhadap Matahari selalu berubah karena orbit Bumi tidak berbentuk lingkaran sempurna, tetapi elips. Fenomena ini dijelaskan secara detail untuk kali pertama dengan perhitungan matematika oleh astronom Jerman, Johannes Kepler, pada abad ke-17.
Bentuk elips memungkinkan Bumi berada pada posisi paling dekat dengan Matahari (disebut perihelion) dan posisi paling jauh (dikenal afelion).
Meskipun Bumi berada pada posisi lebih jauh dari Matahari, belahan Bumi bagian utara tetap merasakan musim panas. "Hal tersebut disebabkan oleh kemiringan Bumi yang memengaruhi musim," kata Hammergen. Saat ini, sumbu utara-selatan Bumi berada pada kemiringan 23,4 derajat.
Kebetulan, Kutub Utara tengah menghadap Matahari saat Bumi berada pada posisi afelion. "Artinya, siang akan lebih panjang daripada malam pada Bumi belahan utara," ucap Hammergen. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Berlangganan Tutorial

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Donasi Untuk Blog ini

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Visitor

Rank

Share For You © 2013 Supported by Best Blogger Templates and Premium Blog Templates

Receive all updates via Facebook. Just Click the Like Button Below...

Powered By ErwinTipsTrick